dual income families

11/5/2012 1:58:21 AM

siapa bilang kalau perempuan tidak boleh bekerja setelah menikah, tentu saja boleh donk, tapi tentu saja ada tanggungjawab dan resiko sebagai istri yang harus diseimbangkan. simak pertanyaan warga berikut ini:

Sy wanita 36 tahun memiliki 1 anak. Sy dan suami memiliki kesenjangan
pendapatan.Gaji sy lebih besar dr suami,mula-mula pernikahan sy bs
memaklumi,tetapi setelah memiliki anak sy merasa hal tsb selalu memicu
pertengkaran,bgmn bs mengatasi mslh tsb selain hal pengertian

Jawab saya:
Pada dual-income family yaitu keluarga dengan suami istri yang bekerja, masalah yang Anda hadapi memang mungkin terjadi. Akar dari permasalahan ini sebenarnya, dapat saya sebut sebagai problem harga diri suami atau perasaan inferior (lebih rendah) oleh suami terhadap istri. Banyak hal yang memengaruhi masalah ini, salah satunya norma masyarakat yang mengatakan bahwa suami yang menghasilkan pendapatan, dan juga tekanan dari lingkungan sekitar. Jadi, Anda juga perlu memahami perasaan yang dialami oleh suami.
Pernikahan memang membutuhkan banyak kompromi dan pengertian, namun itu saja tidak cukup, perlu adanya suatu komunikasi yang efektif. Jika memang demikian, mulailah dari diri Anda sendiri lebih dulu. Sikap Anda sebagai istri sangat menentukan, bersikaplah rendah hati terhadap suami di dalam rumah, layani suami dengan baik dan curahkan kasih sayang secara tulus.
Umumnya, suami merasa jika istri memiliki gaji lebih besar dapat menyebabkan istri menjadi dominan dalam keluarga. Oleh karena itu, ajak suami bicara. Carilah moment yang bagus, misalnya malam hari setelah anak Anda tidur; Dengarkan ketakutan/kegelisahan yang suami Anda rasakan akibat fakta bahwa gaji yang Anda dapatkan lebih besar; Yakinkan bahwa besarnya gaji Anda menunjukkan bahwa Anda telah berusaha demi membahagiakan suami dan anak, tidak menjadi masalah gaji siapa yang lebih tinggi; Perbaiki sistem keuangan keluarga, misalnya gabungkan penghasilan dan selalu libatkan suami dalam membuat anggaran rumah tangga. Sebagai penutup, sepakati dengan suami untuk menghindari pembicaraan mengenai gaji, motivasi suami Anda untuk lebih giat bekerja agar bisa mencapai gaji yang setara dengan Anda.
Semoga Anda sukses dalam menyelesaikan masalah Anda.